Phuket, Thailand

Phuket, Thailand

Permata Laut Andaman



Life is about seizing opportunities, kata orang-orang. Oportunistik jangan disamakan dengan kompulsif lho hahaha. Kebetulan ada tiket yang lumayan murah ke Phuket, Thailand, via Tiger Air, dan kami pun tidak panjang pikir. 4 tiket sekaligus dibabat. Jadilah saya, adik, ibu dan tante dari Bandung melanglang ke pulau kecil yang cantik ini. Berhubung ini adalah acara jalan-jalan keluarga, kali ini kami mengatur itinerary santai selama 4 hari 3 malam di Phuket. 

Persiapan

Iklim di Phuket bulan Agustus sangat ideal: tidak terlalu panas dan tidak sering hujan. Karena agendanya cukup santai, saya sampai sempat-sempatnya memakai wedges high heels hahaha. Semua barang-barang saya bisa dimasukkan ke satu tas tangan + koper ukuran cabin: 

Tas tangan:
- Paspor & itinerary lengkap
- Kamera DSLR
- Dompet
- Make-up pouch
- Med pouch (tas kecil berisi obat-obatan)

Koper cabin size:
- 3 setel baju & underwear
- Topi
- Sepasang sandal pantai
- Sikat gigi

Jungceylon

Setiba di Phuket International Airport, kami dijemput oleh airport transfer shuttle hotel. Di jalan depan bandara tampak deretan mobil-mobil elf yang siap menjemput wisatawan. Di Phuket ada transportasi umum berupa bus terbuka dan tuk-tuk (bajaj), tapi jadwalnya tidak tetap seperti di negara-negara maju. Bus-bus ini melayani rute dari satu pantai ke pantai lainnya (di Phuket ini ada puluhan pantai dan banyak sekali resort tepi laut). Kami memilih tinggal di Pimnara Boutique Hotel yang terletak di tengah-tengah pusat perbelanjaan Jungceylon, Patong beach. Pantai Patong ini adalah salah satu pantai yang paling populer di Phuket.

Pimnara Boutique Hotel terletak persis di dalam kompleks perbelanjaan Jungceylon. Restoran hotel berada di seberangnya.

Jungceylon ini adalah surga belanjanya Phuket. Kompleks perbelanjaan ini berupa gabungan toko-toko outdoor dan indoor yang sangat besar (lebih dari 200.000 meter persegi) dan cukup mewah. Setiap malamnya ada pertunjukan air mancur berlampu warna-warni di kolam pelataran mall. Di sini kamu bisa berbelanja oleh-oleh, fashion made in Thailand dan menikmati kuliner Thailand yang lezat di berbagai restoran dan kafe sepanjang Jungceylon Avenue. 

Jungceylon water fountain show

Berhubung perjalanan kami berpapasan dengan ultah saya, saya yang memilih restoran untuk makan malam a la Thai di Jungceylon, yaitu di Spoon Cafe. Masakan bebek dan daging sapinya luarr biasa! Adik saya juga memesan paket olahan daging yang ditata dengan cantik beserta saladnya. Kami juga tidak lupa memesan Thai Coconut, yang ternyata rasanya jauh berbeda dengan kelapa hijau muda di Indonesia lho!

Maaf, ijin share foto sekaligus numpang bikin ngiler :D

Persis di luar Jungceylon, ada banyak deretan toko-toko yang menjual panganan khas Thailand seperti keripik durian (yum!), sate seafood dll. Setelah buas berbelanja di Jungceylon, kami kembali ke hotel untuk beristirahat.

Phi Phi Islands


Selesai sarapan pagi di seberang hotel (mewah lho untuk ukuran boutique hotel!), kami dijemput mobil tur dan berangkat ke dermaga Phuket untuk tur pesiar Phi Phi Islands, yang terkenal setelah menjadi setting film The Beach-nya Leonardo Dicaprio. Dari dermaga kami naik kapal cruise kecil keliling gugusan pulau karang kecil di wilayah ini. Ada beberapa spot untuk berenang dan snorkeling sambil makan siang. Benar-benar tempat yang sangat indah! Saya sendiri merasa ini adalah perjalanan pesiar yang paling berkesan.

Pemandangan sepanjang perjalanan ke Phi Phi Islands

Ini restoran tempat kami makan siang, merangkap dermaga agar kapal dapat merapat dan beristirahat

Pemandangan ini sekilas mirip Halong Bay di Vietnam

Snorkeling sambil makan siang di Phi Phi Islands

Simon Cabaret

Malamnya kami berangkat ke Simon Cabaret, pertunjukan kabaret ladyboy (transgender Thailand) yang hanya sekitar 5 menit jauhnya dari Jungceylon (20 menit kalau berjalan kaki). Aduhai cantik-cantik sekali performer transgender yang berbakat menyanyi dan menari ini! Selama pertunjukan dilarang memotret atau merekam video ya guys and gals. Tidak hanya megah dan glamorous, pertunjukan ini ada porsi komedinya juga. Mereka menyanyi dalam berbagai bahasa, sesuai dengan kebangsaan wisatawan yang sering berkunjung ke Phuket: Melayu, Mandarin dan Inggris. Sayang lho kalau sudah jauh-jauh ke Thailand tidak merasakan wow-nya Simon Cabaret. Tenang, semua pertunjukan mereka family friendly kok. Anak-anak diperbolehkan menonton, asal jangan membuat gaduh.

Simon Cabaret
Jadwal pertunjukan: 6 sore, 7.30 malam, 9 malam 
Harga tiket: 
     Dewasa: VIP 1000 baht, Reguler 800 baht
     Anak-anak (4-12 thn): VIP 800 baht, Reguler 600 baht 

Biasanya sehabis pertunjukan para ladyboy dengan kostum a la karnaval mereka akan berjejer di pintu keluar untuk mengajak para penonton berfoto. Siap-siap keluarkan tips 100 baht ya kalau ingin berfoto dengan mereka!

Para ladyboy yang memukau bak putri kecantikan

Ini salah satu pertunjukannya, biasanya satu sesi berdurasi sekitar 5 menit. Masing-masing sesi memiliki tema yang unik, ada yang settingnya China, Thailand, Paris, bahkan Mesir kuno!

Phang Nga Bay

Tujuan wisata kami hari ini adalah Phang Nga Bay dengan formasi pulau karangnya yang seperti diukir oleh sang Pencipta. Salah satu pulaunya yang terkenal adalah James Bond Island, lagi-lagi karena dijadikan setting film sang agen 007 "The Man With the Golden Gun". Di pulau ini cukup ramai oleh turis, terutama saat high season. Uniknya, di pulau yang sangat kecil ini, ada banyak toko cindera mata dan kerajinan tangan yang dimiliki oleh pedagang-pedagang asal Malaysia.

Inilah setting film "The Man with the Golden Gun" yang terkenal itu

Jangan lupa foto-foto di pantai sehabis makan siang
Dari James Bond Island, tujuan selanjutnya adalah naik kano menjelajahi gua-gua di sekitar Phang Nga. Tenang, banyak tukang perahu kano yang siap mengantar kita berkeliling. Kano-kano ini kecil, hanya muat 2-3 orang. Jangan lupa memakai jaket pelampung dan bawa barang seperlunya saja: kamera, HP dan dompet. Tukang perahu juga bersedia memotret kamu di dalam gua. 

Cave exploring di Phang Nga Bay, adalah salah satu momen jalan-jalan paling berkesan di Phuket
Sore hari, kami diberi waktu untuk beristirahat dan makan malam. Kami pun berjalan kaki menyeberangi perempatan depan Jungceylon ke pasar jajanan Patong. Di sini banyak sekali sate seafood dan panganan khas pantai dengan harga lumayan murah. Kalau melihat ada yang berjualan minuman dengan banyak botol (seperti jualan parfum), jangan terburu-buru membeli. Mereka menjual alkohol racikan yang menurut saya kurang aman, meskipun saya lihat banyak wisatawan Barat yang mencobanya.

Ada ikan, cumi, udang, ayam dan pork rib, jadi tanya dulu ya sebelum membeli. Kebanyakan penjual di sini bisa berbahasa Inggris kok.


Phuket Elephant Sanctuary

Hari ini sebelum pulang kami menyempatkan diri mengunjungi Elephant Jungle Sanctuary di Patong. Taman wisata alam ini cocok buat yang mau mencoba mengendarai gajah, melihat pertunjukan gajah-gajah yang lucu dan pintar serta menikmati suasana alam pedalaman Patong.

Mau berfoto dengan anak gajah yang super imut ini? Bisa banget!

Sebelum pulang, buat yang doyan buah durian, jangan lupa membeli panganan durian untuk oleh-oleh atau sekadar dicicipi sendiri! Saya sendiri memborong berbagai jenis olahan buah durian untuk dinikmati bersama keluarga di rumah. 

Selesai sudah wisata keluarga kami ke Phuket, Thailand. Mungkin ini satu-satunya wisata pantai di mana saya sama sekali tidak berenang hahaha, tapi puas rasanya melihat keindahan alam laut Andaman ini. See you in my next travel blog!

Info

Jenis Trip: 4D3N Family Tour
Tour Operator: Yuktravel.com
Must See: Phi Phi Islands, Simon Cabaret, Gua-gua di Phang Nga Bay
Must Eat: Thai green curry, Thai Coconut, Durian
Oleh-oleh: olahan buah Durian, Sabun berbentuk bunga & buah-buahan dari Patong











Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.